Setiap manusia dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan ataupun di instansi tempat sedang berkarya. Misal; bagi seorang dosen yang sedang bertugas di lembaga pendidikan, dia dapat mewujudkan mobilitas sosial di lembaga pendidikan itu. Seorang politikus di suatu partai dapat melakukan mobilitas sosial di partai yang dia ikuti. Berikut ini, adalah contoh saluran-saluran mobilitas sosial;
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan saluran mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Misal, seorang anak yang berasal dari keluarga miskin mengeyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi. Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan untuk berbisnis dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Setelah dia berhasil menjadi pembisnis secara otomatis status sosialnya akan meningkat.
2) Organisasi Politik
Seorang anggota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam partainya sampai akhirnya menjadi anggota dewan legislatif. Sebagai contoh, Presiden RI pertama Ir Soekarno. Ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia, Soekarno tidak memiliki jabatan pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, ia semakin dikenal rakyat dan penjajah. Pada saat kemerdekaan, ia dipilih menjadi Presiden RI.
3) Organisasi Ekonomi
Organisasi yang bergerak antara lain dalam bidang perusahaan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal Organisasi itu antara lain koperasi dan badan usaha. Tujuan organisasi tentu jelas untuk menyejahterakan anggotanya. Sebab itu, koperasi akan melayani kebutuhan anggotanya. Koperasi sekolah tentu akan mengutamakan pelayanan terhadap para peserta didik. Demikian juga halnya dengan koperasi pasar, petani, nelayan, dll. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya.
4) Organisasi Profesi
Sebagai contoh, organisasi yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah PGRI, IDI, HIPMI, dan organisasi profesi lainnya.
Organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sebagai mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya. Sebagai contohnya, PGRI merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahtaraan guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan.
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan saluran mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Misal, seorang anak yang berasal dari keluarga miskin mengeyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi. Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan untuk berbisnis dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Setelah dia berhasil menjadi pembisnis secara otomatis status sosialnya akan meningkat.
2) Organisasi Politik
Seorang anggota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam partainya sampai akhirnya menjadi anggota dewan legislatif. Sebagai contoh, Presiden RI pertama Ir Soekarno. Ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia, Soekarno tidak memiliki jabatan pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, ia semakin dikenal rakyat dan penjajah. Pada saat kemerdekaan, ia dipilih menjadi Presiden RI.
3) Organisasi Ekonomi
Organisasi yang bergerak antara lain dalam bidang perusahaan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal Organisasi itu antara lain koperasi dan badan usaha. Tujuan organisasi tentu jelas untuk menyejahterakan anggotanya. Sebab itu, koperasi akan melayani kebutuhan anggotanya. Koperasi sekolah tentu akan mengutamakan pelayanan terhadap para peserta didik. Demikian juga halnya dengan koperasi pasar, petani, nelayan, dll. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya.
4) Organisasi Profesi
Sebagai contoh, organisasi yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah PGRI, IDI, HIPMI, dan organisasi profesi lainnya.
Organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sebagai mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya. Sebagai contohnya, PGRI merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahtaraan guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan.